Selasa, 07 Januari 2014

Fatamorgana

Pernah merasa aneh di dunia ini
Hitam tidak. Putihpun juga tidak.
Dunia ini berasa seperti fatamorgana seperti tak terlihat tapi nyata adanya.

Seperti dua orang yang dulu saling mencinta saling mengasihi.
Namun pada akhirnya juga hilang begitu saja.
Pada saat itulah aku merasa bahwa tak ada yang kekal di dunia ini.
Begitupun dengan "Cinta".

Ketika mencinta bisa jadi saling menyakiti.
Ketika membelai bisa jadi menendang.
Ya itulah ingatan tertajamku yang aku masih dan rasakan sampai detik ini.
Ketika aku menyembah memegang telapak kakinya,
namun dirinya hanya membuang muka dan berjalan menjauh.
Tak menghiraukan.

Ketika aku setia menemani hari-harinya disamping tempat tidurnya
Membelai lembut halus rambutnya sambil memandangi ia terlelap
Melihat dia beraktifitas dirumah, dan akupun hanya bisa diam
Yah tentu saja.
Ia asik bercengkerama dengan wanita lain
Ia menjadikan wanita itu wallpapernya
Tapi aku hanya bisa diam dan menahan rasa sakit
Aku seperti boneka tua yang usang sudah tak indah lagi untuk dibelai

Berhari-hari aku lewati seperti itu
Sampai pada akhirnya aku mencoba ikhlas
Namun dia yang mulai tak terima

Keikhlasan apa lagi yang harus aku hadapi
Semua yang aku punya aku berikan kepadanya
Aku berikan apapun yang dia minta
Namun hadiah itu semua berujung kepada keusangan saja
Semua tergantikan oleh mainan barunya

ya Tuhan andai aku boleh berkata
Aku masih menyayanginya sampai detik ini
Namun kami sudah berada pada jalur yang berbeda dan aku hanya bisa melihatnya dari jauh